
Lewat berbagai permainan seperti Ping Pong, kelereng, dan juga layang-layang membuat Barry semakin akrab dengan Slamet dan Yuniardi. Ia juga memahami kehidupan unik seorang banci bernama Turdi. Hubungan keduanya makin memancing olok-olok anak-anak kampung yang pada dasarnya sudah tidak suka dengan Barry karena dia berbeda. Di lapangan sepak bola berlumpur, Barry pun bentrok dengan Carut dan geng-nya.
Semua pengalaman ini mengajarkan pada Barry, selain membuka diri dalam menerima perbedaan, tapi juga menerima dirinya sendiri sebagai orang yang beda seutuhnya.
Fase hidupnya di Menteng membekali Barry dengan pelajaran nilai-nilai yang masih ia pegang sampai ia dewasa. Ketika Barry sudah berhasil beradaptasi dengan lingkungannya, sebuah konflik di rumahnya membuatnya harus pergi meninggalkan Menteng.
Tiadanya ucapan perpisahan meninggalkan rasa getir di hati sahabat-sahabatnya. Namun mereka yakin bahwa Menteng telah memberi banyak pengalaman tak terlupakan bagi Barry. Bahkan ketika Barry berhasil meraih cita-citanya menjadi Presiden Amerika Serikat. Teman-teman masa kecil Barry pun ikut merasakan kebahagiaan Barry meskipun meskipun mereka jauh terpisahkan oleh jarak.
Obama Anak Menteng menjadi sebuah film dengan cerita sederhana dan inspiratif, namun menjadi bagian dari mosaik sejarah orang nomor satu di Amerika, Barack Husein Obama.
YES WE CAN!
Kalimat ini sepertinya sudah menjadi keyakinan dan semangat yang tertanam sejak Barack Obama masih kecil. Sejak Obama menjadi ANAK MENTENG...
Seperti apa semangat "Yes We Can!" itu? Kurang lebihnya akan tergambarkan melalui cerita dalam film produksi terbaru MVP Pictrues, OBAMA ANAK MENTENG (OAM), Little Obama (English Title). Film OAM ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi anak-anak untuk terus bermimpi. Persis seperti mimpi-mimpi Obama waktu kecil saat tinggal bersama orang tuanya di daerah Menteng Dalam, Jakarta Pusat.
Film Obama Anak Menteng yang sungguh inspiratif dan menarik bagi anak-anak yang ingin memahami masa kecil Obama. Tak jauh berbeda dibanding cerita anak-anak masa kini. Begitu banyak perspektif kisah masa kecil Obama saat tinggal bersama Lolo Soetoro (ayah angkat) dan Ann Dunham di Menteg. Begitu banyak sahabat-sahabat yang ada di sekitar Obama. Ada Slamet, ada Yuniardi, Rebecca, Sonny, Minto, Agus, memiliki cerita yang sangat unik dan menarik berdasarkan sudut pandang mereka. Ada sisi manusiawi, ada kedekatan, ada sisi emosional, ada opini-opini yang hadir dan tentunya belum pernah dituturkan, semuanya begitu inspiratif!
Obama sudah bercerita banyak di berbagai media dan bukunya. Tapi kalau ingin tahu cerita masa kecil Obama dari sudut pandang orang-orang yang pernah dekat dengannya saat kecil, di film Obama Anak Menteng (OAM) inilah banyak ditemukan jawabannya. Begitu unik!
MVP Pictures menggandeng Ve Handoyo sebagai editor penulis skenario film ini untuk mewujudkan gagasan-gagasan dan perspektif dari penutur dan nara-sumbar tentang masa kecil Obama di Menteng. Sementara John DeRantau dipilih MVP Pictures untuk ikut menyutradarai film Obama Anak Menteng karena gagasan-gagasan John tentang sosok Obama kecil secara visual dianggap luar biasa. MVP Pictures melihat dua sisi positif ini akan menghasilkan sebuah film yang sangat inspiratif dan secara filmis bisa dipertanggung-jawabkan.
Seluruh persiapan telah paripurna, setelah selama dua bulan persiapan untuk adaptasi ke Skenario dan proses casting. Film Obama Anak Menteng (OAM) mulai diproduksi pada tanggal 13 Mei 2010. Para pemain menjalani shooting sebagian besar di Bandung, tepatnya di daerah Cimahi, diakhiri di Jakarta tepatnya di daerah Kota tua dengan total waktu produksi empat minggu. Dan rilis di seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 1 Juli 2010.
Semoga saja film Obama Anak Menteng (OAM) bisa memenui harapan penonton film Indonesia akan hadirnya tontonan sekaligus tuntunan yang inspiratif bagi anak-anak dan keluarga di saat liburan sekolah tahun ini.
OBAMA ANAK MENTENG
My Mother is My Mentor
SEBENARNYA judul di atas sangat tepat untuk menggambarkan peran Ann Dunham - ibu Obama - dalam membesarkan Obama. Cerita ini yang tersirat di film Obama Anak Menteng karya sutradara John DeRantau. Peran Ann Dunham luar biasa menentukan bagi karier masa depan Obama.
Bisa dibayangkan apa jadinya Barry kecil - panggilan Barack Obama - kalau saja Ann Dunham tidak memindahkan Obama dari Jakarta ke Hawaii. Ann melihat bahwa untuk mendapatkan pendidikan lebih baik, Obama harus dikirim ke keluarganya di Hawaii, Amerika Serikat.
Selain itu, begitu banyak sisi positif diajarkan Ann Dunham kepada Barry kecil dalam menjalani kehidupan. Misalnya saja, Ann izinkan anaknya bermain dengan siapapun, juga berteman dan bersahabat dengan siapa saja. Ann bahkan tidak setuju ketika Barry kecil menikmati kemenangannya setelah mengalahkan preman kecil di Menteng. Barry malah dimintanya minta maaf.
"Dia juga toleran. Barry ikuti semua kegiatan di sekolah, tidak terkecuali kegiatan pramuka yang berlangsung sore hari setelah jam sekolah," ungkap Sonny, teman sekolah Barry di kelsa 3A dan 4A SD Menteng 01, Jakarta. Kebetulan rumah Sonny juga berdekatan dengan paviliun yang ditinggali keluazrga Soetoro. Sikap toleran, persahabatan dan kebersamaan ini juga diajarkan sang ibu, Ann Dunham.
Ann yang bekerja di keduataan besar Amerika Serikat juga sadar bahwa setiap anak memiliki kebiasaan, kekhususan, juga keistimewaan. Ini yang dilihat secara jeli oleh Ann pada diri Barry kecil. Ann bangunkan Barry di saat subuh hanya untuk mempelajari pengetahuan yang tidak didapat di kurikulum sekolah di Jakarta. "Seingat saya, wawasan juga pengetahuan umum Barry lebih bagus dibanding teman-teman di kelas," jelas Sonny.
Dengan kesedrhanaan dalam bertutur itulah film Obama Anak Menteng (Little Obama) diharapkan menjadi film yang sarat inspirasi tanpa terkesan menggurui. Dari sudut pandang tokoh Ann Dunham, film ini seakan ingin mengajak ibu-ibu untuk memahami pilihan yang terbaik, melihat potensi seorang anak, sampai berkorban demi masa depan anaknya. Persis seperti yang Ann Dunham lakukan terhadap Barry kecil.
Dalm buku-bukunya, Barack Obama berkali-kali tegaskan peran ibunya bagi karier dan masa depannya.
Nah untuk para ibu, ingin seperti Ann Dunham? Tidak ada salahnya duduk selama 90 menit dan berbagi pengalaman dalam mendidik anak, saksikan film Obama Anak Menteng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar