Minggu, 18 Juli 2010

Indonesia Cellular Award 2010

Tabloid Sinyal dan Dyandra Promosindo Anugerahkan
"INDONESIA CELLULAR AWARD 2010"

Jakarta, 18 Juli 2010. Dalam rangkaian acara pameran Indonesia Cellular Show 2010 (ICS 2010), PT Dyandra Promosindo bersama Tabloid Sinyal memberikan penghargaan Indonesia Cellular Award 2010 (ICA 2010) kepada ponsel-ponsel terbaik dan operator-operator terbaik selama tahun 2009-2010. Penghargaan juga diberikan kepada insan yang berkarya sekaligus juga berprestasi sepanjang umur industri seluler di Indonesia. Kegiatan tahun ini merupakan ajang pemberian penghargaan yang kelima kalinya.

Penghargaan dalam bidan handset diberikan dalam 8 kategori: Best Buy Phone, Best Design Phone, Best Performance Phone, Best Bundling Phone, Best Smart Phone, Best Embedded Messenger Service Phone, dan Best CDMA Phone, dan Best Android Phone.

Penilaian Best Buy Phone didasarkan terutama atas kesepadanan harga (price/performance ratio) dan penerimaan pasar, selain fitur, teknologi, ketahanan baterai, kemudahan penggunaan, dan desain. Best Design Phone menggunakan penilaian dalam hal desain dan estetika, meski aspek-aspek lain seperti fitur, teknologi, baterai, dan kemudahan penggunaan tidak ditinggalkan. Sedang penilaian kategori Best Performance Phone memberi bobot yang lebih pada aspek-aspek fitur, teknologi, ketahanan baterai, dan kemudahan penggunaan. Best Bunding Phone untuk memberikan penghargaan khusus kepada ponsel-ponsel yang dijual secara terikat dengan produk dari operator. Sedang Best Smartphone diberikan kepada handset yang kuat dalam menawarkan aspek-aspek teknologi, fitur, kemudahan penggunaan, dan ketahanan baterai di atas komponen lain.

Tahun ini panitia dan dewan juri memutuskan untuk mengeliminasi kategori Best Local Phone yang tahun lalu diselenggarakan dengan pertimbangan bahwa kategori itu sudah tidak relevan lagi mengingat situasi faktual pasar ponsel di Tanah Air.

Tahun ini dewan juri menambahkan 2 kategori baru yaitu Best Embedded Messenger Service Phone dengan pertimbangan untuk memberi ruang bagi ponsel-ponsel yang mengangkat fitur social networking yang sangat fenomenal; dan Best Android Phone untuk fenomena maraknya ponsel dengan sistem operasi Android.

Penilaian Best Android Phone didasarkan atas faktro kesepadanan harga dan penerimaan pasar, fitur dan teknologi, daya tahan baterai, kemudahan penggunaan, aplikasi, dan dimensi. Sedang nilai Best Embedded Messenger Service Phone didasarkan atas tarif layanan, penerimaan pasaar, teknologi dan performa layanan messenger, konektivitas internet, dan kemudahan penggunaan.

Ponsel GSM yang dinilai adalah yang dipasarkan di Tanah Air sepanjang April 2010 sampai dengan Juli 2010. Sementara untuk Best CDMA Phone, dengan alasan pasar ponsel CDMA yang masih sangat terbatas, kriteria waktu peluncuran tersebut tidak digunakan.

Selain handset, ICA 2010 juga memberi penghargaan kepada operator terbaik selama tahun 2009-2010, baik GSM maupun CDMA. Ada 6 kategori penghargaan yang diberikan kepada operator. Selain penghargaan untuk Best GSM Operator dan Besat CDMA Operator yang dinilai berdasarkan inovasi dalam berbagai bidang, pertumbuhan pelanggan, tarif, kinerja, dan layanan pelanggan, diberikan pula penghargaan untuk aspek-aspek lain: Best Customer Growth, Best Value Added Services, Corporate Social Responsibilities Award, dan Best BlackBerry Service.

Best GSM Operator dan Best CDMA Operator dinilai berdasarkan rapor mereka selama tahun 2010 dalam aspek-aspek promosi dan marketing, inovasi produk dan konten, pertumbuhan pelanggan, performa jaringan, dan layanan pelanggan. Best Customer Growth dihitung berdasarkan pertumbuhan jumlah pelanggan selama 2010. Best Value Added Service dinilai berdasarkan akumulasi dari layanan-layanan bernilai tambah yang diterima pasar dan mempunyai nilai manfaat yang tinggi. Corporate Social Responsibilities Award dianugarahkan bagi program-program CSR dari operator yang sudah diselenggarakan bagi program-program CSR dari operator yang sudah diselenggarakan yang memiliki nilai kemanusiaan dan ketepatgunaan yang tinggi.

Penghargaan juga diberikan kepada individu yang selama ini telah banyak memberikan sumbangsih kepada industri telekomunikasi seluluer di Indonesia. Penghargaan bertajuk Lifetime Achievement in Telecommunication Industry ini diberikan kepada insan dnegan kriteria rentang pengabdian yang panjang, prestasi, dan masih terus aktif dalam industri telekomunikasi.

Periode penilaian oleh juri dilakukan sejak tanggal 1 April 2010 sampai 5 Juli 2010. Seleksi diikuti oleh 15 prinsipal ponsel dan PDA yanag menominasikan 79 seri ponsel serta 10 operator. Selain itu dinilai juga 12 figur yang dianggap berperan besar di dunia telekomunikasi seluler.

"ICA merupakan penghargaan seluler yang paling independen di Tanah Air, tidak disponsori oleh vendor manapun, " jelas F.X. Bambang Irawan, salah seorang anggota dewan juri yang juga Editor in Chief Tabloid Sinyal. "Dari tahun ke tahun, pemenang selalu bisa mencerminkan apa yang sedang menjadi dinamika di industri ponsel Tanah Air."

Untuk menjamin kemandirian proses penentuan pemenang, dewan juri yang diserahi tanggung jawab dipilih dari elemen-elemen independen di masyarakat seluler. Mereka adalah Moch S. Hendrowijono (mantan wartawan Kompas, Ketua Dewan Juri), F.X. Bambang Irawan (Pemimpin redaksi Tabloid Sinyal, Vaksiandra Nuryadi (Project Officer Majalah Forsel, anggota), A. Haryowirasma (praktisi telekomunikasi, anggota), dan Djatmiko Wardojyo (praktisi pasar ponsel, anggota).

Semua penghargaan tersebut diserahkan kepada penerimanya dalam malam penutupan Indonesia Cellular Show pada tanggal 18 Juli 2010, di Jakarta Convention Center. Sedangkan daftar para pemenagnya adalah sebagai berikut:

Daftar Pemenang Indonesia Cellular Awar 2010:
1. The Best Buy Phone, pemenangnya adalah NOKIA E63
2. The Best Design Phone, pemenangnya adalah Sony Ericsson Xperia X10
3. The Best CDMA Phone, pemenangnya adalah Samsung Morion
4. The Best Android Phone, pemenangnya adalah Samsung Galaxy Spica
5. The Best Embedded Messenger Service, pemenangnya adalah Nexian NX-G801
6. The Best Smart Phone, pemenangnya adalah Blackberry Gemini
7. The Best Performance Phone, pemenangnya adalah Sony Ericsson Xperia X10
8. The Best Bundling Phone, pemenangnya adalah Sony Ericsson Xperia X10 (Indosat)
9. The Best Operator GSM, pemenangnya adalah TELKOMSEL
10. The Best Operator CDMA, pemenangnya adalah TELKOMSEL FLEXI
11. The Best Blackberry Service, pemenangnya adalah XL
12. The Best Customer Growth, pemenangnya adalah TELKOMSEL
13. The Best Value Added Service, pemenangnya adalah XL
14. Corporate Social Responsibility Award, pemenangnya adalah INDOSAT
15. Lifetime Achievement terpilih adalah Kendro Hendra.

Senin, 12 Juli 2010

Damn! I Love Indonesia

DAMN! I LOVE INDONESIA
by Daniel Mananta

Press Release

Grand Opening Damn! I Love Indonesia Store & Website Launching

Jakarta, 12 Juli 2009 - Setelah pada tahun 2008 Daniel Mananta meluncurkan label Damn! I Love Indonesia dan Outlite penjualan pertamanya di FX, maka tahun 2010 ini Daniel Mananta kembali hadir dengan gebrakan terbarunya dengan membuka sebuah concept store Damn! I Love Indonesia. Masih dengan tujuan yang sama, yaitu. Menginspirasi anak muda di Indonesia untuk mencintai budaya dan sejarah Indonesia dengan cara yang urban, Daniel Mananta bersama rekannya Win Satrya menata concept store ini dengan sangat unik.

Bertempat di Level One, Grand Indonesia Shoping Town, Damn! I Love -ndonesia bertekad untuk terus menyuarakan kecintaannya terhadap budaya dan sejarah Indonesia agar para anak muda Indonesia dapat terus terinspirasi. Level One, Grand Indonesia Shopping Town, dipilih karena disinilah tempat produk kreatif anak bangsa berkumpul. Semua dengan konsep da cita-cita yang sama, yaitu mengangkat produksi anak bangsa dan juga mengenalkan brand-brand Indonesia yang memiliki kualitas tinggi.

Design Kreatif da Edukatif

Damn! I Love Indonesia juga terus menerus berinovasi dari segi design dan produk. Ketika muncul pertama kali dengan serangkaian T-shirt dan sejumlah kecil design, kini Damn! I Love Indonesia telah menambah koleksinya dengan dress untuk wanita, hoodies, dan masih banyak lagi. Didukung dengan team yang kuat, kreativitasnya designnya juga semakin beragam; antara lain Pandawa Lima (Arjuna, Bima, Nakula, Sadewa, Yudhistira), Edisi Pahlawan Indonesia, Buto Ijo, Dasa Muka, Gatot Kaca, Proklamasi, Gadis Bali, Penari Ronggeng, dan lainnya. Dalam setiap design yang tercetak di produk Damn! I Love Indonesia, Daniel selalu menyertakan cerita dari gambar tersebut, hal ini bertujuan agar para konsumen juga terus mempelajari sesuatu yang baru dan dapat juga menceritakan kembali budaya dan sejarah Indonesia kepada orang lain.

Website Damn! I Love Indonesia

Semakin bersarnya pasar dan penggemar Damn! I Love Indonesia, membuat Daniel harus ikut menambah jenis service untuk para pembeli. Hal inilah yang kemudian mengawali pembuatan website Damn! I Love Indonesia. Semua didalam website ini dirancang se-interaktif mungkin. Didalamnya terdapat Design Competition yang dapat diikuti siapa saja, dan berhadiah pembelian royalty design tersebut untuk Damn! I Love Indonesia. Selain itu juga website ini mengajak seluruh fans Damn! I Love Indonesia untuk mengikuti photo competition dengan memakai produk Damn! I Love Indonesia, berhadiah secara bulanan. Satu lagi yang paling penting adalah online shopping. Fitur ini bertujuan untuk melayani market Damn! I Love Indonesia yang semakin luas. Para penggemar produk ini dapat memilih dan membeli melalui website yang beralamat di www.damniloveindonesia.com.

Menjadi Inspirasi

Daniel berharap bahwa brand Damn! I Love Indonesia dapat terus memberikan inspirasi bagi seluruh anak muda di Indonesia. Semakin banyaknya produk dengan design sejenis tidak akan dianggap sebagai saingan, tetapi justru sebagai salah satu indikator sukses bahwa apa yang Damn! I Love Indonesia lakukan telah sukses menginspirasi anak muda agar bangga terhadap Indoenesia; budayanya, dan sejarahnya.

Kedepannya, Damn! I Love Indonesia akan terus berusaha untuk melakukan kreasi Inovatif dengan bekerjasama dengan banyak Design Artist dari Indonesia sebagai upaya mengusung bakat-bakat lokal kedalam ruang yang labih nyata dan besar.

Apa saja yang akan dilakukan? Tunggu saja kejutan berikutnya dari Damn! I Love Indonesia..!!

Minggu, 11 Juli 2010

Selimut Berdarah

Ada apa di Balik Selimut Berdarah yang Misterius?!

Lama tidak muncul sekarang Tampil vulgar ENNO LERIAN!! Mengalahkan video heboh artis.

Di dukung Pingkan mambo, pertama kali main film.
Syukuran Film SELIMUT BERDARAH
Senin, 12 Juli, Pukul 12.00 wib, Planet Hollywood

Produksi: K2K
Produser: KK Dheeraj
Sutradar: Ferry Ipey dan Assad M.A.
Skenario: Melonys
Para Pemain: Enno Lerian, Pinkan Mambo, Roy Marten, Dimaz Andrean, Melina Zafar, Adhi Pawitra, Ananda George.
Penampilan Khusus Artis Korea: Han Song -ho
Beredar: Mulai 22 Juli 2010.

Inilah film ke-sebelas produksi K2K yang sudah dikenal masyarakat, produksi terus membuat film baru yang segar, menarik, dan memang dikategorikan sebagai tontonan khusus untuk dewasa.

Bayangkan mantan artis cilik top ENNO LERIAN yang sudah lama tidak muncul akhirnya muncul sekarang, berani tampil vulgar dengan memamerkan lingerie, bikini. Merangsang dan heboh deh!

Buktikan. Aksi hot Enno dalam memamerkan body moleknya lewat film debutnya ini!

Bukan cuma Enno karena tampil pula penyanyi sensual PINKAN MAMBO yang untuk pertama-kalinya main film! Masyarakat sudah mengenalnya lewat panggung musik, tapi sekarang saksikan akting Pinkan dalam film bioskop!

Didukung aktor senior yang tetap ganteng dalam usia parobaya, ROY MARTEN!

Masih kurang? Jangan Khawatir, Produser KK Dheeraj khusus mengimpor HAN SONG-HO, top model aktor senior, dan model seksi Korea!

Saksikan pergumulan mereka dalam adegan-adegan bernuansa vulgar yang menghebohkan!

Tapi ingat, film SELIMUT BERDARAH memang dibuat khusus untuk dewasa!

Sinopsis:

RIA (Enno Lerian) adalah seorang gadis yang tinggal di sebuah pulau. Sosoknya sederhana namun tetap cantik dan seksi. Ketenangan hidupnya berubah sejak bertemu pemuda DICKY (Dimaz Andrean).

Namun kakak Ria, PINKAN (Pinkan Mambo), juga sahabatnya, MAWAR (Han Song-ho), tak menyetujui pilihan Ria.

Suatu malam Ria memergoki sekawanan anak di bawah umur yang diculik oleh sindikat dibawah pimpinan REHMAN (Ananda George). Sindikat kejahatan ini melakukan penjualan gelap organ tubuh manusia seperti ginjal! Ria berhasil membebaskan semua anak itu! Namun untuk membuktikan bahwa Rehman adalah dalng sindikat sungguh tidak mudah.

Nasib malang menimpa Dicky yang menderita short term memories syndrome, hingga ia hanya bisa mengingat dalam waktu sekitar 10 menit saja dengan urutan kejadian kacau. LENA (Melina Zafar), dokter muda (27 tahun) yang sedang mengambil spesialis syaraf sangat menarik dengan kasus Dicky secara fisik. Lena yang cantik, pintar, pemberani dan enerjik, tahu dari pembimbingnya, Prof ROY (Roy Marten), bahwa Dicky mengidap penyakit aneh untuk perlu dianalis sebagai bahan penelitian kasus skripsinya. Dalam penyelidikannya Lena tak sendirian, ia dibantu sahabat karibnya, ANGGA (Adhi Pawitra). Lalu, apakah yang akan terjadi kemudian?

Inilah sebuah film thriller-suspense-slasher, horror yang...
Pokoknya Seru, Sadis, Seram, Tegang!!! Mulai 22 Juli di bioskop seluruh Indonesia KK DHEERAJ - K2K PRODUCTION

Minggu, 04 Juli 2010

LA LIGHTS Indie Movie

Press Release

PASSION COMES ALIVE

Dimulai pada Juli 2007 event workshop film terbesar di Indonesia mulai diperkenalkan ke masyarakat. Event tahunan yang telah memasuki usianya yang keempat diikuti kurang lebih 2000 peserta tiap tahunnya degan 8 film pendek yang diterbitkan. Acara yang digawangi oleh LA lights ini menjadi salah satu ajang pembuktian para kreator muda untuk mengapresiasikan dirinya lewat film pendek. Dengan semakin bertambahnya peserta, serta melihat antusiasme dan semangat para sineas muda Indonesia dalam berkreasi, tahun ini LA lights Indie Movie kembali hadir dengan metode unik yaitu mengangkat cerita populer menjadi sebuah film pendek. Metode unik ini diharapkan dapat lebih memacu kreativitas peserta dalam berkreasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Sejak dimulainya event ini pada tahun 2007. Tema yang dipilih selalu segar dan berbeda, dan pastinya bertujuan untuk mengembangkan kreativitas.

Indonesia memiliki anak-anak muda yang mempunyai gairah dan semangat film yang tinggi, dengan harapan untuk merintis karirnya sebagai filmmaker dalam dunia industri perfilman, namun kurangnya akses terhadap informasi atau kesempatan di Indonesia menjadi faktor pendorong utama LA Lights dan SET Film mengadakan LA LIGHTS Indie Movie ini. Hadir dengan konsep yang diawali workshop yang mengundang pakar-pakar perfilman sampai memberikan dana untuk memproduksi film. Meskipun dibantu dengan dana produksi, namun tidak sembarang orang yang terpilih dalam workshop ini. Proses penyaringan yang berkualitas dilakukan oleh pakar-pakar perfilman baik dari masyarakat independen maupun pelaku industri besar layar lebar, dari dalam dan luar negeri. Para pakar ini sangat antusias untuk membantu para calon filmmaker muda dan dengan senang hati membagi ilmu dan pengalaman yang mereka miliki.


Salah satu jebolan LA Lights Indie Movie adalah Sammaria Simanjuntak. Semangat dan konsistensinya dalam dunia perfilman ditunjukkan dengan membuat film panjang pertamanya Cin(T)a dua tauh setelah ia mengikuti program ini, ia adalah alumnus Indie Movie angkatan pertama. Buah suksesnya adalah ia bersama filmnya. Cin(T)a, dinobatkan sebagai skenario terbaik di FFI 2009.


Tahun 2009 La Lights Indie Movie melebarkan bentang sayap semarak film independen dengan menyertakan film hasil LA Lights indie movie dalam berbagai festival di Indonesia, seperti Screamfest (2007) dan INAFF (2008&2009). Hal tersebut merupakan langkah nyata Indie Movie dalam mengapresiasi film-film hasil garapan anak-anak muda ini. Selain ditayangkan di festival-festival ini film-film hasil LA Lights Indie Movie juga ditayangkan di media-media elektronik, salah satunya televisi.


Kini, genap empat tahun Indie Movie diselenggarakan. Tahun 2010 ini LA Lights Indie Movie kembali menawarkan konsep segar dalam dunia film independen dengan mengangkat tema adaptasi. Adaptasi di sini maksudnya mengadaptasi cerita pendek untuk dijadikan sebuah film pendek. Tema ini adalah pilar utama LA Lights Indie Movie tahun ini, sedangkan tema pop berfungsi sebagai elemen penyegar. Adaptasi merupakan salah satu metode dalam kreasi pembuatan film. Cara unik ini diharapkan mampu menggugah imajinasi kreatifitas dan semangat anak-anak muda dalam mengapresiasikan karyanya. Untuk itu Indie movie tahun ini mengundang Chris Schueler, Film maker Amerika yang memenangkan 18 gelar Emmy Awards. Karyanya -CODY*Living with Paralysis*- adalah sebua dokumenter tentang seorang Cody Unser dan penyakit paralisisnya serta perjuangan untuk mencari obat penyakitnya. Dokumenter ini dinarasi oleh Glen Close.


Tidak hqanya Chris Schueler yang akan datang, tapi LA LIGHTS INDIE MOVIE berusaha menghadirkan filmmaker-filmmaker dari luar negeri untuk berbagai pengalaman dunia penciptaan sebuah film dan kebudayaan dari negara mereka masing-masing. KIM Sung-Ho adalah seorang filmmaker dari Korea Selatan, film-film yang diciptakannya selalu masuk dalam kompetisi festival film international, salah satu film terbarunya Penny Loveran episode of omnibus film; Show me the money, menjadi Opening film di 10th Jeonju Int' 1 Film Festival (2010, Korea), filmnya Into the Mirror memenangkan Audience Award, 12th Fantastic Film Festival of Gerardmer (2005, Perancis). Kemudian ada Sherad Anthony Sanchez dari Filipina, seorang filmmaker dan aktif dalam organisasi pengarsipan film Filipina. Filmnya Imburnal memenangkan the Lino Brocka Grand Prize (Digital Lokal) di Cinemanila International Film Festival juga menang dalam kategori Best Picture, Best Screenplay dan Best Cinematography di Cinema One Originals; Sementara filmnya Kolorete memangakan the Special Jury Prize, Best Musical Score dan Best Production Designt di Cinema One Originals.


LA LIGHTS INDIE MOVIE Menawarkan sesuatu yang berbeda tiap tahunnya, LA Lights Indie Movie bergaya pop di tahunnya yang keempat. Mengapa pop? Karena saat ini film sudah memasuki wilayah yang lebih luas, yaitu popular culture. Pembuatan film kini berkolaborasi dengan banyak unsur seperti visual art, fashion, dance, theater, music, science, dan lain-lain. Artinya film sudah tidak lagi memiliki batasan yang kaku. Pop Up Your Imagination To make Passion Comes Alive!


Dengan membawa semangat pop, LA Lights Indie Movie yang merupakan kerja sama antara LA Lights dan SET Film Workshop akan mengadakan beberapa program di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta dimulai dari bulan Juni sampai Agustus. Seminar animasi adalah program terbaru yang ada di LA Lights Indie Movie tahun ini. Mengingat film animasi sedang berkembang sekarang ini dan lebih cenderung disukai, maka program ini bertujuan untuk mengetahui tingkat peminat film animasi di Indonesia.


LA LIGTS INDIE MOVIE merupakan ajang untuk menjaring sineas-sineas muda berbakat akan terus diadakan. Tema workshop tahun ini adalah Pop Up Your Imagination! LA Lights Indie Movie kali ini memfokuskan untuk bagaimana membuat film yang pendek namun dengan karakter yang kuat. Salah satu caranya adalah memasukkan gaya dan unsur baru dalam sebuah film. Para profesional yang menjadi pembicara adalah mereka yang sudah pernah mengadaptasi sebuah cerita dengan gaya baru dan mereka yang pernah berani memasukkan unsur baru pada karya mereka, seperti Garin Nugroho, Lintang Pramudya Wardani, Riri Riza, Hanung Bramantyo, Salman Aristo. Dari sesi workshop tersebut setiap peserta akan menuliskan satu ide certia yang kemudiqan akan diseleksi menjadi 50 peserta dengan ide cerita terbaik (di setiap kota). Kelima puluh peserta tersebut akan mengikuti sesi lanjutan, yaitu Meet The Producers - Pitch Your Idea, Pitch Yourself, hingga terpilih sepuluh peserta di setiap kota. Komposisi tim produser tahun ini adalah Arturo GP, John De Rantau, Lola Amaria, Titi Sjuman, Djenar Maesa Ayu.


Sepuluh peserta yang terseleksi di setiap kota akan dibagi menjadi dua tim untuk mengikuti program Film Gue Cara Gue dan Bikin Film Bareng Artis. Artis sutradara tahun ini adalah Raffi Ahmad, Cathy Sharon, Ariyo Wahab dan Shanty.


Semua rangkaian program ditujukan sebagai proses pembelajaran untuk para calon sineas-sineas muda. Film Gue Cara Gue dan Bikin Film Bareng Artis merupakan proses langsung pembelajaran untuk memproduksi film pendek dengan karakter mereka masing-masing. Namun proses pembuatannya-pun tidak sembarangan tanpa memperhatikan pakem-pakem yang sudah ada, melainkan secara profesional dengan didampingi oleh para pekerja film yang sudah berpengalaman.


Sebagai penutup, LA Lights Indie Movie ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya LA Lights Indie Movie selama ini. Semoga kerjasama yang telah terjalin dapat terus berkesinambungan demi satu usaha, yaitu memberikan kontribusi dalam perekembangan perfilmana di Indonesia.



"GIMANA CARANYA untuk ikutan POP UP your IMAGINATION in Short Film! Cari infonya dan donwload formulirnya di http://www.lalights.com/ pendaftaran mulai 1 Juni.


Pertanyaan seputar pendaftaran dan mekanisme bisa menghubungi:

HOTLINE NUMBER NASIONAL: 081510594899 atau 021 99323279

Istri Bo'Ongan

PRESS RELEASE
FILM ISTRI BOONGAN

(Beredar di Bioskop Seluruh Indonesia 8 Juli 2010)

Bagaimana bisa mengharapkan anak-anak menjadi dewasa sepenuhnya, bila urusan perjodohan saja masih diatur dan disesuaikan kehendak orang tua. Khawatir tidak sesuai kehendak orangtuanya, terpakasa Aryo menyembunyikan calon istrinya yang asli dan menyewa seorang perempuan lain untuk diperkenalkan orangtuanya. Apa yang terjadi selanjutnya..?

Demikian sekilas film drama komedi berjudul Istri Bo'Ongan, produksi Kanta Indah Film. "Kami membuat film ini untuk hiburan keluarga. Di tengah persoalan kehidupan yang demikian ruwet, tentunya memberikan tontonan segar merupakan pilihan kami untuk memproduksi film ini," ujar Handy Muljono, produser dari Kanta Indah Film.

Film yang dibintangi Fahrani, Dwi Sasono dan Julia Perez ini, mengambil lokasi syuting di Jakarta dan sekitarnya. "Namun kami setting sebagian seperti di Yogyakarta. Karena ceritanya si Aryo yang diperankan Dwi Sasono berasal dari daerah Yogyakarta," ungkap Handy seraya menambahkan bahwa dipasangnya bintang- bintang film terkenal seperti Fahrani yang menggaet Piala citra pada FFI 2009, Bandung, yang disandingkan dengan aktor Dwi Sasono dan Jupe merupakan pilihan yang memang cocok dengan jalannya cerita film. "Jadi, castingnya sangat pas."

Sementara itu Julia Perez alias Jupe yang tampil 'berani' dalam film ini mengatakan bahwa film ini sebagai bertambahnya pengalaman dirinya bermain dalam film komedi. "Untuk membuat film komedi yang lucu bukan pekerjaan mudah. Karena membuat orang marah lebih mudah dari pada membuat orang tertawa. Saya harapkan film ini paling tidak membuat penontonnya terhibur," untkap artis yang kerap tampil seksi ini.

Ditengah-tengah perhatian masyarakat Indonesia dibetot ke ajang Piala Dunia sepakbola, di Afrika Selatan, Handy berkeyakinan film Istri Boongan menjadi selingan terbaik menjelang final Piala Dunia. "Jadi, nonton film Istri Bo'Ongan dulu, kemudian pulang dalam keadaan segar, tengah malamnya nonton deh Piala Dunia," tandas Handy. (DID)


Julia Perez
Film Ini Untuk Hiburan

Untuk kesekian kalinya Julia Perez alias Jupe menjumpai penggemarnya dalam sebuah cerita film layar lebar berjudul Istri Boongan. Dalam film produksi Kanta Indah Film itu, Jupe memerankan gadis yang akan dipersunting menjadi istri oleh Dwi Sasono.

"Saya bangga dan senang dengan peran yang diberikan kepada saya dalam film Istri Boongan Ini. Selain menimba pengalaman di dalam cerita lain dengan genre komedi ini saya ingin lebih mendalami bagaimana menjadi seseorang yang tidak disukai oleh keluarga sang pacar," ungkap Jupe.

Tetapi, intinya, artis kelahiran Jakrta, 15 Juli 1980 ini ingin memberikan warna lain dalam kemampuan aktingnya. "Apalagi lawan main saya dalam film ini Fahrani dan Dwi Sasono, akan memberikan suasana dan pengalaman akting saya semakin meningkat," Ujar Jupe yang pernah main film Hantu Jamu Gendung dan Sssst....Jadikan Aku Simpanan, meyakini bahwa main film komedi bukanlah hal yang mudah. "Membuat orang marah lebih mudah daripada membuat orang tertawa.

Karena itulah film ini memang untuk hiburan semata. Kalau ada pesan yang bisa diambil itu lebih bagus lagi. Kalau ada yang menilai sebagai hiburan, juga bagus-bagus saja," lanjut Jupe yang mengaku bahwa tampil seksi adalah sudah menjadi ciri khasnya dalam dunia hiburan.

Dalam film ini, Jupe tampil sensual bahkan terbilang berani. Baginya tampil total sesuai tuntutan skenario merupakan realisasi bagi profesionalitas seorang aktris. "Bagi saya seroang aktris ketika menerima peran selayaknya konsekuen. Nah, dalam cerita film seperti itu seharusnya saya tampil sensual, ya saya lakukan, "papar Jupe, yang mengaku bahwa trade mark dirinya adalah aktris yang tampil seksi dan sensual. "Saya tidak akan menyangkal bila ada yang mengatakan seperti itu, "aku Jupe yang memang di setiap foto-fotonya selalu tampil seksi dan sensual. (DID)


Dwi Sasono
Menarik dan Enak Untuk Ditonton

Berperan sebagai Aryo, pria Jawa, Dwi Sasono punya pengalaman yang unik dalam film Istri Boongan ini. "Uniknya film ini penuh kejutan di alur ceritanya. Sehingga membuat penonton terkejut," ujar Dwi Sasono yang enggan menceritakan keseluruhan jalannya cerita film ini. "Kalau saya ceritakan semua bukan kejutan lagi, dooong," tambahnya.

Yang pasti, film bergenre drama komedi ini, menambahkan pengalamannya sebagai aktor. Meskipun ini bukan film komedi pertamanya yang dia mainkan tetapi memberikan kesan yang mendalam bagi suami penyanyi Widi Mulya, dari kelompok AB Three ini. "Di setiap film yang saya mainkan selalu memberi pengalaman baru, khususnya film komedi. Bukan hanya di dalam aktignya saja, di luar itu pun, semisal di lokasi syuting, suasana akrab dan kelucuan sudah terbangun agar saat akting di depan kamera sudah dapat menjiwai tokoh yang diperankan, "tutur Dwi Sasono yang termasuk aktor nasional yang laris manis.'

Bermain bersama Fahrani dan Julia Perez, juga memberikan pengalaman yang menarik dan menyenangkan buat Dwi Sasono selama di lokasi syuting. "Mereka orang-orang yang terbuka dan enak diajak diskusi sehingga syuting lancar, dan kami berakting juga tak mengalami hambatan yang berarti. Kami bertiga begitu kompak dan chemistry di antara kami dalam berakting memberi konstribusi terhadap film Istri Boongan," kata Dwi yang mengharapkan film ini banyak ditonton oleh masyarakat Indonesia yang haus akan hiburan yang memancing tawa dan ceritanya juga bagus untuk disimak. "Pokoknya ini film enak ditonton." tandas Dwi Sasono. (DID)

SINOPSIS
“ ISTRI BOONGAN”

Sudah dua tahun ARYA tidak pernah pulang ke rumah orangtuanya di Magelang dan kali ini, lelaki yang sukses bekerja sebagai broker pialang saham ini terpaksa harus pulang karena bersamaan dengan hari ulangtahun pernikahan orangtuanya yang ke 30. Selain harus pulang, pak dan bu KOESNO, kedua orangtua Arya, meminta Arya pulang membawa calon istri. Arya pun bingung. Bukan karena belum punya pacar. Pacar sih ada, cantik, pintar dan kaya pula. Namanya AMARA, seorang wanita karir yang sukses.

Masalahnya, Arya tahu persis kalau kedua orangtuanya itu sangat kuno dan berpikiran tradisional. Mana mau mereka punya mantu orang modern, wanita karir pula. Ayahnya yang pengusaha tembakau dan punya perguruan ilmu kanuragan “JAKA LANGIT” itu selalu berpikir kalau wanita karir tidak bisa menghormati lelaki/suami. Pasti tidak mau punya anak dan pikiran lain seperti yang sering dibacanya di majalah.

Arya dan Amara mencari cara supaya hubungan mereka direstui orangtua Arya. Muncullah ide mencari pacar bohongan yang dikontrak Arya. Rencananya mereka memilih seorang perempuan yang lugu dan akan dirombak penampilannya menjadi modern tapi dengan attitude yang buruk. Arya berpikir kalau orangtuanya tidak setuju, saat itulah dia akan memperkenalkan Amara yang sesungguhnya. Arya yakin kalau Amara pasti akan diterima di keluarganya.

Setelah memilih sekian banyak wanita akhirnya pilihan jatuh ke FANI, seorang gadis lugu yang bekerja sebagai sales kecantikan. Fani sebenarnya cantik tapi penampilannya begitu sederhana. Dia tinggal bersama HANS, lelaki yang perlu dipertanyakan ke-lelakiannya karena memang agak-agak melambai alias banci. Hans sebenarnya ganteng, tapi karena sifatnya memang agak keperempuanan, jadi kelihatan kemayu. Hans bekerja di sebuah majalah wanita sebagai asisten make-up.

Arya menjanjikan uang 30juta kepada Fani jika Fani mau menjadi pacar bohongan selama sebulan. Fani menerima tawaran itu karena dia membutuhkannya untuk membayar hutang ibunya di kampung akibat penyakit yang dideritanya dan membuatnya harus berurusan dengan lintah darat.

Sebelum memulai tugasnya sebagai pacar bohongan Arya, Fani diajari bahasa Inggris, di make-over supaya berpenampilan modern dan seksi. Namanya juga berubah menjadi STEPHANIE supaya terdengar kebarat-baratan.

Maka pergilah Arya dan Fani ke Magelang ditemani Hans. Betapa kagetnya orangtua Arya saat melihat Fani yang memakai pakaian cukup seksi, bicara kebarat-baratan dan memeluk siapa saja. Arya senang melihat sikap ayahnya yang shock tapi ternyata ayahnya bisa menerima Fani. Alasannya sederhana saja, Arya pasti punya alasan mengapa memilih Fani. Jadi ngapain protes? Sementara ibunya Arya memilih diam dan menerima pilihan Arya. Begitu pun dengan DINI, adik perempuan Arya yang diam-diam naksir Hans.

Arya dan Fani tinggal di pavilion rumah orangtuanya meskipun ibu Arya sudah menyiapkan masing-masing kamar untuk tamunya. Arya memang sengaja memilih pavilion supaya bisa sekamar dengan Fani dan nanti orangtuanya melarang hubungan mereka yang dianggap sudah terlalu bebas. Nyatanya orangtua Arya tak keberatan ketika Fani (atas suruhan Arya) minta tinggal di pavilion. Tapi tentu saja ketika mereka sekamar, mereka tidur terpisah. Fani di ranjang, Arya di sofa. Hanya saja mereka kadang berakting pura-pura melakukan hubungan seks supaya kedua orangtuanya mendengar dan melabrak mereka. Kalau memang begitu kan, Arya bisa memutuskan Fani dan mengajak Amara untuk diperkenalkan kepada orangtuanya. Tapi sialnya, orangtua Arya tak pernah memergoki mereka. Yang ada, malah Fani memergoki Arya yang suka mengigau dan jalan saat tidur lalu mengambil empeng kesayangannya sejak bayi yang selalu disimpan di lemari.

Waktu terus berjalan, banyak hal yang sudah dilakukan Fani tapi orangtua Arya tetap tidak menggubris. Pernah suatu hari Fani mencuri pusaka milik keluarga Arya atas suruhan Arya. Pak Koesno marah besar sampai membuat sumpah siapa yang mencuri pusaka keluarganya, akan dia bikin dendeng. Fani pun mengaku sebagai pencuri tapi pak Koesno memaafkannya dengan alasan Fani pasti ingin mempelajari sejarah budaya keluarga karena selama ini dianggap tidak mengerti karena terlalu lama tinggal di luar negeri. Gagal lagi Arya memutuskan Fani.

Di sisi lain, kehadiran Fani membuat ibu dan adik Arya merasa senang. Fani mengajari ibu Arya untuk tampil seksi untuk suaminya dan mengajari Dini bagaimana menghadapi laki-laki agar lelaki itu tahu kalau dia menyukainya. Cara yang ditempuh Fani berhasil bagi ibu dan adiknya Arya. Pak Koesno akhirnya juga bisa menerima Fani setelah tahu Fani pandai menari Jawa dan cukup mengerti soal wayang.

Arya pun tak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya dia malah berusaha berdamai dengan dirinya untuk lebih mengenal sosok Fani. Ternyata Fani wanita baik hati yang begitu menyenangkan. Bukan perempuan lugu dan bodoh seperti yang selama ini dia pikir. Perlahan keduanya makin dekat apalagi saat Arya tahu kalau ternyata Fani juga suka mengigau dan jalan sambil tidur.

Hingga suatu saat Amara datang ke Magelang, menemui Arya dan keluarganya. Arya kaget dan berusaha supaya Amara tidak buka suara. Tapi terlambat, Amara tidak tahan untuk menceritakan hubungan Arya yang sebenarnya dengan Fani dan bahwa mereka adalah kekasih yang sesungguhnya. Orangtua Arya marah, karena merasa dibohongi. Fani pun memutuskan untuk pergi. Arya baru menyadari kalau dia mencintai Fani. Arya berusaha mengejar Fani tapi terlambat.

Hubungan Arya sendiri putus dengan Amara karena Amara sadar hubungan mereka tak akan berhasil.

Setahun kemudian Arya akhirnya bertemu lagi dengan Fani tanpa sengaja di sebuah cafĂ©. Fani sudah berubah menjadi wanita karir. Sisa uang hasil “uang kontrak” dari Arya dipakainya untuk bermain saham seperti Arya. Mereka pun akhirnya jadian lagi.
-END-

Kamis, 01 Juli 2010

Obama Anak Menteng (Little OBAMA)

SINOPSIS:

BARRY Obama berusia 9 tahun ketika ia tiba di Menteng. Sebagai anak baru juga latar belakangnya yang campur aduk memberinya kesulitan dalam beradaptasi. Persahabatannya dengan anak-anak tetangga, berbeda ras dan strata sosial yaitu Slamet dan Yuniardi, serta pembantunya yang banci, Turdi, membawa Barry ke berbagai pengalaman masa kecil yang tidak terlupakan walaupun Barry cuma terhitung empat tahun di Indonesia.


Lewat berbagai permainan seperti Ping Pong, kelereng, dan juga layang-layang membuat Barry semakin akrab dengan Slamet dan Yuniardi. Ia juga memahami kehidupan unik seorang banci bernama Turdi. Hubungan keduanya makin memancing olok-olok anak-anak kampung yang pada dasarnya sudah tidak suka dengan Barry karena dia berbeda. Di lapangan sepak bola berlumpur, Barry pun bentrok dengan Carut dan geng-nya.

Semua pengalaman ini mengajarkan pada Barry, selain membuka diri dalam menerima perbedaan, tapi juga menerima dirinya sendiri sebagai orang yang beda seutuhnya.

Fase hidupnya di Menteng membekali Barry dengan pelajaran nilai-nilai yang masih ia pegang sampai ia dewasa. Ketika Barry sudah berhasil beradaptasi dengan lingkungannya, sebuah konflik di rumahnya membuatnya harus pergi meninggalkan Menteng.

Tiadanya ucapan perpisahan meninggalkan rasa getir di hati sahabat-sahabatnya. Namun mereka yakin bahwa Menteng telah memberi banyak pengalaman tak terlupakan bagi Barry. Bahkan ketika Barry berhasil meraih cita-citanya menjadi Presiden Amerika Serikat. Teman-teman masa kecil Barry pun ikut merasakan kebahagiaan Barry meskipun meskipun mereka jauh terpisahkan oleh jarak.

Obama Anak Menteng menjadi sebuah film dengan cerita sederhana dan inspiratif, namun menjadi bagian dari mosaik sejarah orang nomor satu di Amerika, Barack Husein Obama.


YES WE CAN!

Kalimat ini sepertinya sudah menjadi keyakinan dan semangat yang tertanam sejak Barack Obama masih kecil. Sejak Obama menjadi ANAK MENTENG...

Seperti apa semangat "Yes We Can!" itu? Kurang lebihnya akan tergambarkan melalui cerita dalam film produksi terbaru MVP Pictrues, OBAMA ANAK MENTENG (OAM), Little Obama (English Title). Film OAM ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi anak-anak untuk terus bermimpi. Persis seperti mimpi-mimpi Obama waktu kecil saat tinggal bersama orang tuanya di daerah Menteng Dalam, Jakarta Pusat.

Film Obama Anak Menteng yang sungguh inspiratif dan menarik bagi anak-anak yang ingin memahami masa kecil Obama. Tak jauh berbeda dibanding cerita anak-anak masa kini. Begitu banyak perspektif kisah masa kecil Obama saat tinggal bersama Lolo Soetoro (ayah angkat) dan Ann Dunham di Menteg. Begitu banyak sahabat-sahabat yang ada di sekitar Obama. Ada Slamet, ada Yuniardi, Rebecca, Sonny, Minto, Agus, memiliki cerita yang sangat unik dan menarik berdasarkan sudut pandang mereka. Ada sisi manusiawi, ada kedekatan, ada sisi emosional, ada opini-opini yang hadir dan tentunya belum pernah dituturkan, semuanya begitu inspiratif!

Obama sudah bercerita banyak di berbagai media dan bukunya. Tapi kalau ingin tahu cerita masa kecil Obama dari sudut pandang orang-orang yang pernah dekat dengannya saat kecil, di film Obama Anak Menteng (OAM) inilah banyak ditemukan jawabannya. Begitu unik!

MVP Pictures menggandeng Ve Handoyo sebagai editor penulis skenario film ini untuk mewujudkan gagasan-gagasan dan perspektif dari penutur dan nara-sumbar tentang masa kecil Obama di Menteng. Sementara John DeRantau dipilih MVP Pictures untuk ikut menyutradarai film Obama Anak Menteng karena gagasan-gagasan John tentang sosok Obama kecil secara visual dianggap luar biasa. MVP Pictures melihat dua sisi positif ini akan menghasilkan sebuah film yang sangat inspiratif dan secara filmis bisa dipertanggung-jawabkan.

Seluruh persiapan telah paripurna, setelah selama dua bulan persiapan untuk adaptasi ke Skenario dan proses casting. Film Obama Anak Menteng (OAM) mulai diproduksi pada tanggal 13 Mei 2010. Para pemain menjalani shooting sebagian besar di Bandung, tepatnya di daerah Cimahi, diakhiri di Jakarta tepatnya di daerah Kota tua dengan total waktu produksi empat minggu. Dan rilis di seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 1 Juli 2010.

Semoga saja film Obama Anak Menteng (OAM) bisa memenui harapan penonton film Indonesia akan hadirnya tontonan sekaligus tuntunan yang inspiratif bagi anak-anak dan keluarga di saat liburan sekolah tahun ini.


OBAMA ANAK MENTENG
My Mother is My Mentor

SEBENARNYA judul di atas sangat tepat untuk menggambarkan peran Ann Dunham - ibu Obama - dalam membesarkan Obama. Cerita ini yang tersirat di film Obama Anak Menteng karya sutradara John DeRantau. Peran Ann Dunham luar biasa menentukan bagi karier masa depan Obama.

Bisa dibayangkan apa jadinya Barry kecil - panggilan Barack Obama - kalau saja Ann Dunham tidak memindahkan Obama dari Jakarta ke Hawaii. Ann melihat bahwa untuk mendapatkan pendidikan lebih baik, Obama harus dikirim ke keluarganya di Hawaii, Amerika Serikat.

Selain itu, begitu banyak sisi positif diajarkan Ann Dunham kepada Barry kecil dalam menjalani kehidupan. Misalnya saja, Ann izinkan anaknya bermain dengan siapapun, juga berteman dan bersahabat dengan siapa saja. Ann bahkan tidak setuju ketika Barry kecil menikmati kemenangannya setelah mengalahkan preman kecil di Menteng. Barry malah dimintanya minta maaf.

"Dia juga toleran. Barry ikuti semua kegiatan di sekolah, tidak terkecuali kegiatan pramuka yang berlangsung sore hari setelah jam sekolah," ungkap Sonny, teman sekolah Barry di kelsa 3A dan 4A SD Menteng 01, Jakarta. Kebetulan rumah Sonny juga berdekatan dengan paviliun yang ditinggali keluazrga Soetoro. Sikap toleran, persahabatan dan kebersamaan ini juga diajarkan sang ibu, Ann Dunham.

Ann yang bekerja di keduataan besar Amerika Serikat juga sadar bahwa setiap anak memiliki kebiasaan, kekhususan, juga keistimewaan. Ini yang dilihat secara jeli oleh Ann pada diri Barry kecil. Ann bangunkan Barry di saat subuh hanya untuk mempelajari pengetahuan yang tidak didapat di kurikulum sekolah di Jakarta. "Seingat saya, wawasan juga pengetahuan umum Barry lebih bagus dibanding teman-teman di kelas," jelas Sonny.

Dengan kesedrhanaan dalam bertutur itulah film Obama Anak Menteng (Little Obama) diharapkan menjadi film yang sarat inspirasi tanpa terkesan menggurui. Dari sudut pandang tokoh Ann Dunham, film ini seakan ingin mengajak ibu-ibu untuk memahami pilihan yang terbaik, melihat potensi seorang anak, sampai berkorban demi masa depan anaknya. Persis seperti yang Ann Dunham lakukan terhadap Barry kecil.

Dalm buku-bukunya, Barack Obama berkali-kali tegaskan peran ibunya bagi karier dan masa depannya.

Nah untuk para ibu, ingin seperti Ann Dunham? Tidak ada salahnya duduk selama 90 menit dan berbagi pengalaman dalam mendidik anak, saksikan film Obama Anak Menteng.

Rabu, 30 Juni 2010

3hati dua dunia, satu cinta

Catatan Produser (Putut Widjanarko)
Tiga Hati, Dua Dunia, Satu Cinta
Produksi: Mizan Productions


Film Tiga Hati, Dua Dunia, Satu Cinta adalah film kelima yang diproduksi Mizan Productions setelah Laskar Pelangi (Miles Films dan Mizan Productions), Garuda di Dadaku (SBO Films dan Mizan Productions), Emak Ingan Naik Haji (Mizan Productions dan Smaradhana Pro), dan Sang Pemimpi (Miles Films dan Mizan Productions). Film ini melanjutkan ikhtiar Mizan Productions untuk menyuguhkan film-film yang memiliki pesan yang kuat, menyampaikan nilai-nilai yang baik, dan memberikan inspirasi. Dengan ikhtiar itu, Mizan Productions berharap mampu berperan dalam perkembangan industri perfilman di Indonesia, serta memberi sumbangan positif dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih baik.

Film Tiga Hati, Dua Dunia, Satu Cinta diadaptasi dari dua novel karya Ben Sohib yang telah menjadi bestseller berjudul Da Peci Code dan Rosid dan Delia. Kedua buku ini juga diterbitkan ulang oleh Penerbit Bentang (salah satu penerbit dalam Mizan Group) dengan judul Hikayat the Da Peci Code dan Balada Rosid dan Delia. Film ini bercerita tentang kisah cinta dua anak manusia yang berbeda agama-antara Rosid yang Muslim dan Delia yang Katolik. Juga cinta mereka dengan keluarga mereka yang bahagia. Kisah cinta dari dunia yang berbeda ini menjadi inti dari film ini, serta bagaimana Rosid dan Delia menyelesaikan persoalan mereka.

Budaya keturunan Arab di Indonesia menjadi warna dalam film ini, karena Rosid adalah seorang pemuda keturunan Arab. Reza Rahadian dan Laura Basuki harus berlatih tari Zapin untuk film ini. Selain itu, tiga puisi WS. Rendra juga mewarnai film ini, karena salah satu cita-cita Rosid adalah menjadi penyair. Reza Rahadian yang berperan sebagai Rosid juga harus berlatih khusus untuk membacakan puisi-puisi Rendra setelah salah satu budayawan terpenting Indonesia itu wafat bulan Juli 2009 yang lalu. Sehubungan jdengan itu, Penerbit Bentang juga menerbitkan buku berjudul Stanza dan Blues Rendra, yang berisi puisi-puisi romantis karya WS. Rendra yang pernah diterbitkan dalam beberapa kumpulan puisi.

Film Tiga Hati, Dua Dunia, Satu Cinta diproduksi dengan kesadaran yang mendalam tentang pentingnya memahami keragaman di Indonesia. Sebagai bangsa yang multietnis dan multiagama, penghargaan terhadap keragaman menjadi sangat penting untuk merawat "kapal besar" bernama Indonesia ini bersama-sama. Film ini membahas keragaman dan perbedaan dalam masyarakat Inonesia ini dengan elegan, dengan kisah cinta tulus yang mengharukan serta diselingi komedi-komedi yang menggelitik.


Catatan Sutradara merangkap Penulis Skenario (Benni Setiawan)

3 HATI DUA DUNIA SATU CINTA adalah film ketiga saya sete3lah "BUKAN CINTA BIASA" dan "CINTA DUA HATI". Melihat dri judul-judulnya akan terkesan bahwa saya senang membuat film tentang cinta. Ya memang benar. Jadi saat Mizan menawarkan kepada saya sebuah proyek film yang diangkat dari dua buah novel karya Ben Sohib (The da Peci code dan Balada cinta Rosid & Delia), saya langsung menyatakan tertarik. Buat saya isi kedua novel tersebut tidak hanya sekedar berbicara tentang cinta remaja. Lebih dari itu, novel ini juga berbicara tentang cinta terhadap keluarga, cinta terhadap sesama, cinta terhadap agama, dan cinta terhadap sang khalik yang menciptakan perbedaan untuk dicintai.

Membaca kedua novel yang cukup best seller tersebut, saya langsung jatuh hati. Dan itulah pula yang mendorong saya menawarkan diri untuk sekaligus menulis skenarionya. Kandungan novel yang sangat sarat dengan nilai-nilai dan pesan-pesan yang kuat menambah semangat saya untuk menggarapnya. Dan hal ini sekaligus tantangan buat saya mengingat kedua novel ini memiliki kandungan kontroversi yang harus disiasati secara berhati-hati.

Ternyata menggarap proyek ini tak semudah dugaan saya. Berbagai kendala datang silih berganti. Yang paling krusial adalah pada saat pra produksi. Ini menjadi catatan buat saya karena pada saat itu sebulan lebih kami mengalami kesuliatan untuk mendapatkan tokoh utama dalam film ini, Roshid. Tentu tidak mudah untuk memilih pemain karena selain karakter, figur pemain ini juga merupakan tokoh yang spesifik yaitu dari etnis keturunan Arab. Beberapa pemain dengan wajah khas etnis Arab coba dicasting namun tak ada yang memenuhi selera. Tai untunglah kami mendapatkan Reza Rahardian untuk memerankan tokoh Rosid meskipun harus mengenakan wig supaya pas dengan karakter Rosid dalam cerita novel.

Masalah ternyata tidak berhenti. Selain tokoh Rosid kami juga mengalami kendala untuk mendapatkan peran yang cocok untuk karakter orang tua Rosid yang Alhamdulillah berhasil dimainkan secra sempurna oleh Henidar Amroe dan Rasyid Karim. Namun aungan jempol secara pribadi harus saya sampaikan kepada pemain lain seperti Laura Basuki, Arumi Bachsin, Ira Wibowo, Robby Tumewu, dan Zainal Abidin yang berhasil mewujudkan keinginan saya atas tokoh yang mereka mainkan.

Pada saat pro produksi pemain diwajibkan untuk reading dan saya langsung mengarahkannya dan berdiskusi dengan pemain untuk mencari yang terbaik karena kami semua menginginkan hasil yang terbaik. Bahkan khusus untuk peran ROSID dan DELIA, saya mewajibkan mereka berlatih tari zafin di bawah bimbingan Bapak Husein Shahab selama sebulan untuk menunjang adegan tari Zafin.

Saat produksi tiba, saya hampir tidak mengalami hambatan selain factor cuaca. Maklum dengan mengambil lokasi di Bogor kami semua harus siap dengan kondisi alam kota yang terkenal dengan sebutan kota hujan. Oleh karena itu schedule kita buat sedemikian rupa sehingga pada saat hujan tiba tidak terlalu menganggu proses pengambilan gambar. Dan syukur Alhamdulillah sekali lagi saya ucapkan, berkat kerjasama yang harmonis di antara produser, crew, dan pemain, film ini akhirnya bisa selesai sesuai jadwal. Akhirnya selaku sutradara tidak ada kebahagiaan selain bahwa apa yang sudah kami kerjakan bisa segera dinikmati oleh penontong film Indonesia. Ini semua terjadi karena baik crew dan pemain telah bekerja sama dengan baik atas dukungan dari MIZAN production yang begitu luar biasa. Saya berharap film ini bisa memberikan sajian hiburan yang menyenangkan dan mendidik karena film ini memiliki pesan yang kuat untuk bisa menjadi suri tauladan buat kita semua.



Komentar Tokoh Tentang Film 3 Hati

Aditya Gumay (Sutradara Film Emak Ingin Naik Haji)
Wajib tonton untuk anda yang menghargai perbedaan.

Parni hadi (Dirut RRI)
Ada pesan yang sangat dalam tentang cinta, tentang pluralisme, tentang kemanusiaan.

Olivia Zalianty (Aktris)
Issuenya sangat menarik.

Eki Soekarno (Musisi)
Lucu, menarik, dan semuanya oke.

Soraya Haque (Peragawati & Presenter)
Sajian yang tidak membuat berpikir terlalu berat.

Hajrianto Tohari (Wakil Ketua MPR RI)
Membawa pesan-pesan kemajemukan yang sangat sesuai dengan kondisi masyarakat kita yang majemuk.

Mochtar Pabottinggi (Penliti LIPI)
Film ini sangat bagus. Two thumbs up.

August Parengkuan (Komisaris Kompas - Gramedia Group)
Film ini sangat fari. Pemain-pemainnya sangat kuat.

Syafi'i Anwar (Direktur International Centre for Islamand Pluralism)
Sangat menyentuh. Benar-benar memberikan semacam pencerahan dalam rangka mengatasi persoalan pernikahan antar agama.

Ade Armando (Pemerhati Media)
Contoh film terbaik tentang bagaimana menyampaikan ajaran tentang kewajiban kita menghormati orang-orang lain walaupun berbeda keyakinan.

H. Amidan (Ketua Majelis Ulama Indonesia)
Film ini bagus dan layak untuk ditonton oleh masyarakat. Menjadi pelajaran bagi remaja kita.